Usia
Yasa juga masih muda, 20 tahun. Ia adalah pendiri dan pemilik brand Men’s
Republic, sebuah bisnis fashion yang sukses.
Yasa
memulai perjalanan usahanya karena dipicu oleh peristiwa yang menggetirkan.
Di
suatu malam ia diajak bicara oleh ayahnya. Saat itu ia masih sekolah 3 SMP.
Ayahnya memberi kabar yang mengejutkan : dokter memvonis ayahnya sakit jantung,
dan harus dioperasi dengan biaya 100-an juta rupiah.
Saat
itu belum ada BPJS. Dan biaya sebesar itu dirasa berat bagi keluarga Yasa yang
hanya berasal dari keluarga biasa saja yang bersahaja.
Untuk
meringankan beban keuangan orang tuanya, Yasa bertekad mencari uang sendiri. Begitulah,
sejak kelas 3 SMP, Yasa sudah mencari nafkah sendiri, dengan menjadi MC di
mal-mal.
Dari
honor menjadi MC itu, ia lalu punya modal untuk memulai bisnis yang ia awali
saat ia sekolah SMA. Bisnis pertamanya, jualan lampu hias. Produknya tidak laku
dan gagal. Ia lalu memulai usaha yang kedua dengan jualan kaos produksi
sendiri. Karena desainnya kurang bagus, kaos ini juga ndak laku dan gagal lagi.
Daya
resiliensi adalah saat Anda gagal empat kali dan bisa bangkit lima kali. Dan
berani mencoba lalu gagal itu mungkin lebih baik daripada tidak mencoba sama
sekali.
Sebab
rasa takut akan kegagalan – itulah benih dari petaka hidup yang sarat
kenestapaan.
Usaha
yang ketiga yang Yasa lakukan adalah dengan menjual kaos hasil kulakan di Pasar
Tanah Abang. Oleh Yasa, kaos ini dibranding dan dikemas dengan menarik sehingga
tampak berkelas.
Yasa
juga memakai model yang keren untuk foto produk-produk kaosnya (modelnya adalah
teman sekolahnya yang kebetulan keren).
Ia
lalu menjual kaos-kaos itu secara online. Ditopang oleh kekuatan visualisasi
yang bagus, produk kaos Yasa hasil kulakan Pasar Tanah Abang laku keras.
Daya
visualisasi. Ini elemen kunci yang kadang dilupakan oleh para penjual olshop
dan Instagram. Banyak foto produk yang dipotret dengan sembarangan. Akhirnya
produknya tidak laku.
Karena
produknya laku, Yasa kemudian memburu langsung supplier dan lalu expand ke
produk lain seperti Jaket dan Sepatu. Semua diberi bradinng Men’s Republic –
dengan tampilan yang berkelas dan profesional.
Bisnis
Yasa melalui Men’s Republic terus melaju. Kini omzet bisnisnya tembus 400
jutaan/bulan. Dengan margin 30%an, ia mendapat net profit sebesar Rp 120
juta/bulan. Sebuah jumlah yang amat mengesankan untuk anak muda yang masih
berusia 20 tahun (dan masih kuliah di Binus semester 5).
NEVER TOO YOUNG TO BECOME A
BILLIONAIRE. Demikian judul buku
yang pernah ditulis oleh Yasa Singgih. Sebuah kalimat yang benar adanya, dan
sudah ia buktikan sendiri.
Benar,
Anda tidak perlu menunggu tua (atau pensiun) untuk menjadi kaya dan meraih
kebebasan finansial.
Back To Home
0 comments:
Post a Comment